Sistem Bilangan Pada Elektronika Digital

Sistem bilangan dalam elektronika digital terdiri dari beberapa sistem bilangan seperti sistem bilangan desimalsistem bilangan biner, sistem bilangan octal, sistem bilangan hexadesimal dan sistem bilanganBCD (Binary Coded Decimal). Dalam artikel ini akan diuraikan sedikit tentang teori sistem bilangan yang terdapat pada sistem elektronika digital.

A.  Sistem Desimal Dan Biner

Dalam sistem  bilangan desimal, nilai yang terdapat pada kolom ketiga pada Tabel 1, yaitu A, disebut satuan, kolom kedua yaitu B disebut puluhan, C disebut ratusan, dan seterusnya. Kolom A, B, C menunjukkan kenaikan pada eksponen dengan basis 10 yaitu 100 = 1, 101 = 10, 102 = 100. Dengan cara yang sama, setiap kolom pada sistem bilangan biner, yaitu sistem bilangan dengan basis, menunjukkan eksponen dengan basis 2, yaitu 20 = 1, 21 = 2, 22 = 4, dan seterusnya.
Tabel 1. Nilai Bilangan Desimal dan Biner
Kolom desimal
Kolom biner
C
10= 100
(ratusan)
B
10= 10
(puluhan)
A
10= 1
(satuan)
C
2= 4
(empatan)
B
2= 2
(duaan)
A
2= 1
(satuan)
Setiap digit biner disebut bit; bit paling kanan disebut least significant bit (LSB), dan bit paling kiri disebut most significant bit (MSB).
Tabel 2. Daftar Bilangan Desimal dan Bilangan Biner Ekivalensinya
Desimal
Biner
C (MSB)
(4)
B
(2)
A (LSB)
(1)
0
1
2
3
4
5
6
7
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1

B. Bilangan Oktal

Bilangan Oktal adalah sistem bilangan yang berbasis 8 dan mempunyai delapan simbol bilangan yang berbeda : 0,1,2,….,7.
Teknik pembagian yang berurutan dapat digunakan untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan oktal. Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-turut dibagi dengan 8 dan sisa pembagiannya harus selalu dicatat. Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan 581910 ke oktal, langkah-langkahnya adalah :
5819/8  =   727,       sisa 3, LSB
727/8    =   90,         sisa 7
90/8       =   11,         sisa 2
11/8       =   1,           sisa 3
1/8         =   0,           sisa 1, MSB
Sehingga 581910 = 132738
· Bilangan Oktal dan Biner
Setiap digit pada bilangan oktal dapat disajikan dengan 3 digit bilangan biner, lihat Tabel 1.5. Untuk mengubah bilangan oktal ke bilangan biner, setiap digit oktal diubah secara terpisah. Sebagai contoh, 35278 akan diubah sebagai berikut:
38 = 0112, MSB
58 = 1012
28 = 0102
78 = 1112, LSB
Sehingga bilangan oktal 3527 sama dengan bilangan 011 101 010 111.
Sebaliknya, pengubahan dari bilangan biner ke bilangan oktal dilakukan dengan mengelompokkan setiap tiga digit biner dimulai dari digit paling kanan, LSB. Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan oktal. Sebagai contoh, bilangan 111100110012 akan dikelompokkan menjadi 11 110 011 001, sehingga.
112    =   38, MSB
1102      =        68
0112 =   38
0012 =   1, LSB
Jadi, bilangan biner 11110011001 apabila diubah menjadi bilangan oktal akan diperoleh 36318.

C. Bilangan Hexdadesimal

Bilangan heksadesimal, sering disingkat dengan hex, adalah bilangan dengan basis 1610, dan mempunyai 16 simbol yang berbeda, yaitu 0 sampai dengan 15.
Bilangan yang lebih besar dari 1510 memerlukan lebih dari satu digit hex. Kolom heksadesimal menunjukkan eksponen dengan basis 16, yaitu 160 = 1, 161 = 16, 162 = 256, dan seterusnya. Sebagai contoh :
152B16  =   (1 x 163) + (5 x 162) + (2 x 161) + (11 x 160)
              =   1 x 4096 + 5 x 256 + 2 x 16 + 11 x 1
              =   4096 + 1280 + 32 + 11
              =   541910
Sebaliknya, untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan heksadesimal, dapat dilakukan dengan cara membagi bilangan desimal tersebut dengan 16. Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan 340810menjadi bilangan heksadesimal, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
3409/16     =       213,         sisa   110            =          116, LSB
213/16  =     13,  sisa   510 =   516
13/16    =       0,  sisa 1310 =   D16, MSB
Sehingga, 340910 = D5116.
. Bilangan Hexsadesimal dan Biner
Setiap digit pada bilangan heksadesimal dapat disajikan dengan empat buah bit.
Untuk mengubah bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner, setiap digit dari bilangan heksadesimal diubah secara terpisah ke dalam empat bit bilangan biner. Sebagai contoh, 2A5C16 dapat diubah ke bilangan biner sebagai berikut.
216  =   0010, MSB
A16  =   1010
516  =   0101
C16 =   1100, LSB
Sehingga, bilangan heksadesimal 2A5C akan diubah menjaid bilngan biner 0010 1010 0101 1100.
Sebaliknya, bilangan biner dapat diubah menjadi bilangan heksadesimal dengan cara mengelompokkan setiap empat digit dari bilangan biner tersebut dimulai dari sigit paling kanan. Sebagai contoh, 01001111010111002 dapat dikelompokkan menjadi 0100 1111 0101 1110. Sehingga:
01002  =  416, MSB
11112  =  F16
01012  =  516
11102  =  E16, LSB
Dengan demikian, bilangan 01001111010111002 = 4F5E16.

D. Bilangan Biner Pecahan

Dalam sistem bilangan desimal, bilangan pecahan disajikan dengan menggunakan titik desimal. Digit-digit yang berada di sebelah kiri titik desimal mempunyai nilai eksponen yang semakin besar, dan digit-digit yang berada di sebelah kanan titik desimal mempunyai nilai eksponen yang semakin kecil. Sehingga
0.110    =  10-1            =   1/10
0.1010 =  10-2‑               =   1/100
0.2       =  2 x 0.1       =   2 x 10-1, dan seterusnya.
Cara yang sama juga bisa digunakan untuk menyajikan bilangan biner pecahan. Sehingga,
0.12     =  2-1               =   ½, dan
0.012   =  2-2‑                  =   ½2  = ¼
Sebagai contoh,
0.1112     =   ½ + ¼ + 1/8
                 =   0.5 + 0.25 + 0.125
                 =   0.87510
101.1012 =   4 + 0 + 1+ ½ + 0 + 1/8
                 =   5 + 0.625
                 =   5.62510
Pengubahan bilangan pecahan dari desimal ke biner dapat dilakukan dengan cara mengalihkan bagian pecahan dari bilangan desimal tersebut dengan 2, bagian bulat dari hasil perkalian merupakan pecahan dalam bit biner. Proses perkalian diteruskan pada sisa sebelumnya sampai hasil perkalian sama dengan 1 atau sampai ketelitian yang diinginkan. Bit biner pertama yang diperoleh merupakan MSB dari bilangan biner pecahan. Sebagai contoh, untuk mengubah 0.62510 menjadi bilangan biner dapat dilaksanakan dengan
0.625 x 2   =   1.25,   bagian bulat    =         1 (MSB), sisa = 0.25
0.25 x 2     =   0.5,     bagian bulat    =         0, sisa = 0.5
0.5 x 2       =   1.0,     bagian bulat    =         1 (LSB), tanpa sisa
Sehingga,
0.62510      =   0.1012

E. Sistem Bilangan BCD

Sampai saat ini kita hanya melihat pengubahan dari bilangan desimal ke bilangan biner murni. Pada beberapa aplikasi, misalnya sistem berdasar mikroprosesor, seringkali lebih sesuai apabila setiap digit bilangan desimal diubah menjadi 4 digit bilangan biner. Dengan cara ini, suatu bilangan desimal 2 digit akan diubah menjadi dua kelompok empat
digit bilangan biner, sehingga keseluruhannya menjadi 8 bit, tidak bergantung pada nilai bilangan desimalnya sendiri. Hasilnya sering disebut sebagai binary-coded decimal (BCD). Penyandian yang sering digunakan dikenal sebagai sandi 8421BCD. Selain penyandian 8421BCD, juga dikenal sejumlah penyandian yang lain.
Contoh
Ubah 25.12510 menjadi bilangan biner
Penyelesaian
Pertama kali, lihat bagian bulat dari bilangan di atas, yaitu 25
25 / 2     =   12,  sisa 1, LSB
12 / 2     =   6,   sisa 0
6/ 2        =   3,   sisa 0
3/ 2        =   1,   sisa 1
1 / 2       =   0,   sisa 1
Sehingga, 2510    =     110012
Sekarang lihat bagian pecahannya, yaitu 0.125
0.125 x 2   =   0.25,   bagian bulat    =         0 (MSB), sisa 0.25
0.25 x 2     =   0.5,     bagian bulat    =         0, sisa 0.5
0.5 x 2       =   1.0,     bagian bulat    =         1, tanpa sisa
Sehingga 0.12510    =          0.0012
Secara keseluruhan 25.12510                =  11001.0012

Referensi : 

0 komentar:

Posting Komentar